Ads

Diberdayakan oleh Blogger.

infoterkini

Kamis, 23 April 2015

Penanganan kasus ABG diperkosa di Warung Tongseng banyak keganjilan

Merdeka.com - Keluarga korban pemerkosaan merasa ada keanehan pada pihak kepolisian yang menangani kasus Melati (nama samaran), gadis berusia 16 tahun di Ciledug, Kota Tangerang. Sebab, setelah setelah sempat memeriksa empat orang rekan kerja korban, yang dua di antaranya empat nama itu disebut korban kepada ibunya, polisi seperti mengendurkan persoalan tersebut.

Memang dalam keterangan Melati kepada ibunya, dia menyebutkan dua orang rekan kerjanya. Namun, karena kondisinya lemah, Melati tak menyebutkan peran kedua orang tersebut, sehingga menyebabkan dirinya mengalami luka pada kemaluan dan luka bakar di tubuhnya yang diduga sundutan rokok. 

"Ya merasa aneh. Meminta surat permohonan visum pun susah, sedangkan waktu laporan katanya tak boleh 1 x 24 jam, se-jam lebih saja, katanya sudah lewat," ujar ayah Melati, Didi Sulaeman.

Keluarga Melati mengira ada yang mencoba menutupi kasus tersebut, bahkan sampai visum dari RS Swasta pun tak diperbolehkan.

"Kami orang tak paham hukum, malah kami kalau bilang ini pemerkosaan, ada yang nakutin kami. Nanti katanya akan dilaporkan balik mau," tambahnya.

Akibat ada perkataan tersebut, keluarga akhirnya memilih diam, bahkan persoalan visum mereka biarkan di RSUD Tangerang. "Sudah diurus polisi, kita tinggal tunggu hasilnya saja soal visum," tuntasnya. Sumber:www.merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar